menu

Sabtu, 30 Juni 2018

Algoritma e Programacao - Sejara Free Pascal

SEJARAH ALGORITMA

Algoritma
Kata ‘algoritma’ di turunkan dari nama belakang seorang tokoh matematikawan Persia bernama Muhammad ibn Musa al-Khuwarizmi (lahirtahun 730an, meninggal antara tahun 835 dan 850). Al-Khuwarizmi berasal dari propinsi Khorasan di negara yang saat ini bernama Uzbekistan.Uni Soviet menghormati jasa-jasa Al-Khuwarizmi dengan membuat gambar dirinya sebagai perangko.

Algoritma merupakan metode umum yang di gunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus tertentu [1]. Dalam menuliskan algoritma, dapat di gunakan bahasa natural atau menggunakan notasi matematika, sehingga masih belum dapat di jalankan pada komputer.

Algoritma Merupakan Jantung Informatika

Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu computer yang di acu dalam terminologi algoritma. Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak terdapat proses yang di gambarkan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan, misalnya di nyatakan dalam suatu resep. Resep masakan adalah suatu algoritma, misalnya resep membuat Otak-otak Ikan Bandeng (dikutipdari Tabloid Nova 25 Agustus 1996)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah melakukan penyusunan algoritma untuk menyelesaikan permasalahan atau tantangan yang dihadapi. Sebagai contoh, pada saat diminta untuk membuat telur dadar. Sebelum membuat algoritmanya, kita perlu mendefinisikan masukan (input) dan luaran (output) terlebih dahulu, dimana input berupa telur mentah, dan output berupa telur dadar yang sudah matang.
Susunan algoritmanya sebagai berikut:
1. Nyalakan api kompor
2. Tuangkan minyak ke dalam wajan
3. Pecahkan telur ayam ke dalam mangkok
4. Tambahkan garam secukupnya
5. Aduk campuran telur dan garam
6. Tuang adonan telur ke dalam wajan
7. Masak telur hingga matang
Algoritma akan lebih baik jika di tulis secara sistematis menggunakan beberapa skema, dalam buku ini akan di bahas mengenai eskema Flowchart.

-Klasifikasi Menurut Generasi :

1. Generasi Pertama

Bahasa pemrograman ini berupa kode-kode mesin yang hanya bisa di pahami oleh mikro prosesor.

2. Generasi Kedua

Bahasa pada generasi ini adalah assembly language, di mana bahasa ini masih menggunakan kode-kode yang di sebut dengan nemonic. Bahasa assembly di sebut sebagai generasi kedua karena bahasa ini bukan bahasa asli mikro prosesor, meskipun begitu programer tetap harus mengetahui keunikan dari masing-masin mikro prosesor (register dan jenis instruksi).

3. Generasi ketiga

Bahasa pemrograman generasi ketiga sengaja di desain supaya mudah di pahami oleh manusia. Pada generasi ini mulai di kenalkan istilah variabel, tipe data, ekspresi aljabar dan sudah mendukung pemrograman terstruktur.
Contohbahasa: FORTRAN, COBOL, ALGOL, BASIC, C, C++,Pascal, Java.

4. Generasi keempat

Pada generasi ini, bahasa pemrograman di desain untuk mengurangi effort dan mempercepat proses pembuatan program. Pada generasi ke-3, pembuatan program membutuhkan waktu yang lama dan mudah sekali di dapati error. Pada generasi ke-4, telah menggunakan metodologi dimana sebuah perintah dapat menghasilkan beberapa instruksi generasi ke-3 yang kompleks dengan sedikit error[4]. Contoh bahasa:

a. Pemrograman umum : Data Flex, Win Dev, Power Builder
b. Basis data : SQL, Progress 4GL
c. Manipulasi data, analisis dan pelaporan : ABAP, Matlab,PL/SQL.

5. Generasi kelima

Bahasa pemrograman generasi kelima di sebut sebagai constraint-programming atau declarative-programming. Program tidak dituliskan dalam bentuk algoritma melainkan di tuliskan batasan atau fakta dari sebuah lingkup masalah, sehingga program akan menghasilkan luaran dalam bentuk solusi[5]. Bahasa pemrograman ini di gunakan untuk membangun system kecerdasan buatan dan belum di gunakan secara meluas di dunia industri. Contohbahasa: Prolog, LISP, Mercury.

Paradigma Pemrograman

Paradigma pemrograman merupakan sebuah cara pandang seorang programmer dalam menyelesaikan sebuah masalah dan memformulasikannya ke dalam sebuah bahasa pemrograman. Terdapat beberapa paradigma pemrograman, antara lain: Paradigma Imperatif Inti dari paradigma ini adalah menjalankan sebuah urutan perintah, jalankan satu perintah kemudian jalankan perintah yang selanjutnya.

Sebuah program imperatif tersusun dari sekumpulan urutan perintah yang akan di jalankan oleh komputer. Pemrograman procedural merupakan salah satu contoh dari paradigma ini, dan seringkali di anggap sebagai sebuah paradigma yang sama.

·         Ide dasarnya adalah dari model komputer Von Neumann.
·         Eksekusi langkah-langkah komputasi di atur oleh sebuah struktur kontrol.
·         Berdasarkan urutan-urutan atau sekuensial.
·         Program adalah suatu rangkaian prosedur untuk memanipulasi data. Prosedur merupakan kumpulan instruksi yang di kerjakan secara berurutan.
·         Contoh bahasa pemrograman: Fortran, Algol, Pascal, Basic, C++

Terdapat beberapa karakteristik utama, yaitu: Abstraksi, Enkapsulasi, Pewarisan dan Polimorfisme sebagai berikut:

Flowchart

Dalam membuat algoritma, di perlukan suatu mekanisme atau alat bantu untuk menuangkan hasil pemikiran mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan terurut. Pada dasarnya untuk bisa menyusun solusi di perlukan kemampuan problem-solving yang baik. Oleh karena itu, sebagai sarana untuk melatih kemampuan tersebut terdapat sebuah tool (alat) yang dapat digunakan, yakni flowchart.

Secara formal, flowchart di definisikan sebagai eskema penggambaran dari algoritma atau proses[8]. Tabel berikut menampilkan simbol-simbol yang di gunakan dalam menyusun flowchart



Berikut ini adalah flowchart untuk menggambarkan kegiatan membuat telur dadar:

Jika kita gambarkan persoalan di atas menggunakan flowchart maka, akan menjadi seperti berikut :

Contoh sebuahs program computer dengan kode turbo pascal :

program PENGURUTAN :
{ Programu ntuk mengurutkan nilai ujian sejumlah mahasiswa}
const
Nmaks = 1000; { jumlah maksimum data }
var
Nilai :array[1..Nmaks] of integer; { tempat menyimpan data }
j,k,temp, N, Imaks : integer;
begin
{baca data nilai ujian N orang mahasiswa}
read(N);
forj:=1 to N do
readln(Nilai[j]);
{end for}
{urutkan data dengan langkah-langkah berikut:}
forj:=1 to N-1 do { ulangisebanyak N – 1 kali }
begin
{cari nilai terbesar}
Imaks:=j;
fork:=j+1 to N do
ifNilai[k] >Nilai[j] then
Imaks:=k;
{endif}
{endfor}
{tempatkan nilai terbesar pada posisi yang tepat}
temp:=Nilai[j];
Nilai[j]:=Nilai[Imaks];
Nilai[Imaks]:=temp;
end; {for}
{ tuliskan nilai yang sudah terurut!}
forj:=1 to N do
writeln(Nilai[j]);
{endfor}
end.

Input dan Output
Dalam mengawali suatu proses tertentu, minimal membutuhkan suatu masukan berupa data (input), karena data inilah yang nantinya akan diproses dan akan menjadi keluaran (output).
Contoh :

Menerimamasukan data dari user (pengguna) :
AlgoritmaMasukkan_data
Kamus data
BEGIN
input(x) /*x adalahvariabelpenampungnilai*/
END.

Memasukkannilaitertentupadavariable :
AlgoritmaMasukkan_nilai
Kamus data
BEGIN
x 5 /*panahkekiriarahmasuknyanilai*/
END.

Menampilkanisivariabelkelayarmonitor :
AlgoritmaTampilan
Kamus data
BEGIN
output(x) /*x adalah variabel yang berisi nilai*/
END.

0 Comments: